Rabu, 12 Agustus 2009

"Mungkin Kita Perlu Melawan"

Masih menyisahkan segenggam harapan untuk membuatmu bernafas. Aku yakin besok tidak hanya harapanmu yang akan dia rampas, kehidupanmu pun akan di libasnya’’ ini aku berkata.
Dahulu aku mengingat rumah tua disamping kebun pak camat itu adalah sumber makanan anak-anak desa, kadang-kadang singkong yang tumbuh diselingi dengan buah pepaya pengganti makan malam bersama keluarga. Sayang, semua tanah yang luas itu sudah ditanami tembok, berbuah keluarga kota yang kemarin lulus seleksi PNS’.
Dahulu kondisi begini sudah digambarkan para kawan-kawan dalam tulisannya, mereka melihat anak-anak petani di sembeli cita-citanya. Orang tua mereka di pekerjakan gi gilda-gilda dengan upah sehari tenaganya tidak cukup untuk makan adik besok’.

Apakah kita selamanya begini? Aku yakin jika kau tidak melawan kau hanya akan mewarisi kemiskinan dan kemelaratan nenek moyangmu hingga bumi ini terbelah dua. Tapi melawan pun jika sendiri itu hanya akan membuatmu terjungkil dan terkisahkan, mungkin menurutku semua orang-orang desa harus diajak , terlebih dahulu kelompokan dirimu pada barisan tengah penghuni desa biar kamu tidak dibilang sok......!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar